Senin, 17 Oktober 2011

Gambaran penatalaksanaan manajemen laktasi masa nifas dini oleh tenaga kesehatan kepada ibu-ibu post partum

Gambaran penatalaksanaan manajemen laktasi masa nifas dini oleh tenaga kesehatan kepada ibu-ibu post partum:

Menyusui adalah suatu cara yang tidak ada duanya dalam memberikan makanan yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat serta mempunyai pengaruh biologis dan kejiwaan yang unik terhadap kesehatan ibu dan bayi. Zat-zat anti infeksi yang terkandung dalam Air Susu Ibu (ASI) membantu melindungi bayi terhadap penyakit. Pada beberapa keadaan, walaupun sangat sedikit, ibu post partum mengalami kegagalan laktasi. Kegagalan laktasi adalah ketidakmampuan seorang ibu memproduksi ASI  dalam jumlah cukup setelah melahirkan bayi. Berdasarkan survey yang dilakukan penulis ditemukan bahwa, 1 dari 10 ibu post partum mengalami bendungan ASI di BPS Esty Azhar, 3 dari 24 ibu post partum mengalami bendungan ASI di BPS Sri Lestari, 15 dari 61 ibu post partum mengalami bendungan ASI di BPS Soesrini. Setelah ditanyakan kepada ibu-ibu tersebut ternyata mereka belum mengetahui tentang laktasi dengan baik

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penatalaksanaan manajemen laktasi masa nifas dini oleh petugas kesehatan terhadap ibu-ibu post partum yang meliputi  pelaksanaan kebijakan laktasi dan pendidikan atau penyuluhan laktasi oleh petugas kesehatan terhadap ibu-ibu post partum.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan subyek penelitian adalah petugas kesehatan dan obyek penelitian penatalaksanaan manajemen laktasi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah consecutive sampling. Sampel penelitian adalah  tenaga kesehatan dari 3 BPS Tanjung Karang Timur yaitu sebanyak 15 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket dan melakukan observasi. Alat ukur pada pelaksanaan kebijakan laktasi adalah 10 item pertanyaan dan pendidikan/penyuluhan laktasi adalah 30 item pertanyaan.

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 15 tenaga kesehatan di 3 BPS di Tanjung Karang Timur  berdasarkan angket didapatkan bahwa pelaksanaan kebijakan laktasi dikategorikan cukup (53,3%). Tidak dilakukannya seluruh langkah kebijakan dalam mendukung keberhasilan menyusui di karenakan oleh sikap dan motivasi petugas kesehatan yang kurang. Pendidikan atau penyuluhan yang dilakukan oleh petugas kesehatan berdasarkan observasi dikategorikan kurang baik (46,6%). Adanya pelatihan untuk penyegaran ketrampilan penting sekali dalam meningkatkan profesionalisme dan integritas petugas kesehatan, sedangkan pendidikan atau penyuluhan lebih di tingkatkan agar keberhasilan laktasi tercapai.

Kata Kunci : Manajemen laktasi Masa Nifas Dini, ibu Post Partum

Anda tertarikUntuk melakukan penelitian yang sama dengan penelitian di atas
ANDA DAPAT MEMILIKI KESELURUHAN ISI KTI : PESAN SEKARANG JUGA