tag:blogger.com,1999:blog-84627981877452780792024-02-19T12:38:32.407+07:00kti-skripsi.netUnknownnoreply@blogger.comBlogger489125tag:blogger.com,1999:blog-8462798187745278079.post-26496901184622967242011-10-30T11:22:00.002+07:002011-12-26T10:54:22.245+07:00Persalinan dengan Kala III MemanjangPersalinan dengan Kala III Memanjang: Kala III dimulai segera setelah lahir sampai lahirnyanya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Waktu yang paling kritis untuk mencegah perdaraan post partum adalah ketika plasenta lahir. Ketika plasenta terlepas atau sepenuhnya terlepas atau tidak keluar, maka perdarahan terjadi di belakang plasenta sehingga uterus tidak dapat sepenuhnya Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8462798187745278079.post-49181977280691749462011-10-30T11:22:00.001+07:002011-12-26T10:54:22.223+07:00Persalinan dengan kala II MemanjangPersalinan dengan kala II Memanjang: A. PengertianPersalinan kala II memanjang (prolonged expulsive phase) atau disebut juga partus tak maju adalah suatu persalinan dengan his yang adekuat namun tidak menunjukkan kemajuan pada pembukaan serviks, turunnya kepala dan putaran paksi selama 2 jam terakhir. Biasanya persalinan pada primitua dapat terjadi lebih lama. Menurut Harjono, persalinan kala IIUnknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8462798187745278079.post-49331032724465233802011-10-30T11:22:00.000+07:002011-12-26T10:54:22.199+07:00Kehamilan dengan MolahidatidosaKehamilan dengan Molahidatidosa: A.Pengertian Molahidatidosa adalah kehamilan abnormal dimana hampir seluruh vili korialisnya mengalami perubahan hidrofik. Uterus dan berkembang lebih cepat dari usia gestasi yang normal, tidak dijumpai adanya janin, kavum uteri hanya terisi oleh jaringan seperti rangkaian buah anggur (Arif Mansjoer, Kapita Selekta Kedokteran Jilid I, 2000 dan Unpad, Obstetri Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8462798187745278079.post-45173807272479656002011-10-30T11:21:00.001+07:002011-12-26T10:54:22.282+07:00Tehnik Insersi dan Pengeluaran ImplantTehnik Insersi dan Pengeluaran Implant: Tehnik Insersi ImplantPemasangan dilakukan pada bagian dalam lengan atas atau lengan bawah kira-kira 6-8 cm diatas /bawah siku, melalui insisi tanggal dalam bentuk kpas dan di masukan tepat di bawah kulit, perhatikan aseptis dan anti septis untuk memasang Implant (norplant)Cuci daerah insersi dengan alcohol dan anti septic dan tutup sekotar daerah insersi Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8462798187745278079.post-74885803225291814722011-10-30T11:21:00.000+07:002011-12-26T10:54:22.262+07:00Heating PerineumHeating Perineum: Robekan jalan lahir selalu memberikan perdarahan dalam jumlah yang bervariasi banyaknya. Perdarahan yang berasal dari jalan lahir selalu harus dievaluasi, yaitu sumber dan jumlah perdarahan sehingga dapat diatasi. Sumber perdarahan dapat bersal dari perineum vagina, servik dan robekan uterus. Perdarahan dapat dalam bentuk hematoma dan robekan jalan lahir dengan perdarahan yang Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8462798187745278079.post-9047561913636472812011-10-30T11:19:00.001+07:002011-12-26T10:54:22.322+07:00Bayi dengan Fraktur KlaviculaBayi dengan Fraktur Klavicula: A.PengertianFraktur atau patah tulang ialah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa.(Mansjoer; Suprohaita; Wardhani; Setiowulan, 2000: 346) Fraktur klafikula adalah patahnya tulang klavikula pada saat proses persalinan biasanya kesulitan melahirkan bahu pada letak kepala dan melahirkan lengan pada Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8462798187745278079.post-87821516493614257332011-10-30T11:19:00.000+07:002011-12-26T10:54:22.304+07:00Gastroenteritis pada BalitaGastroenteritis pada Balita: 2.1 DefinisiGastroenteritis berasal dari kata gaster = lambung dan entera = usus Gastroenteritis adalah radang dari lambung dan usus dimana didapatkan gejala diare dengan atau tanpa muntah.Gastroenteritis adalah pengeluaran tinja yang encer dengan frekuensi lebih dari 4x / hari, dapat atau tidak disertai perubahan warna, darah dan lendir.2.2 Etiologi Etiologi diare Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8462798187745278079.post-41042070963312377672011-10-30T11:16:00.000+07:002011-12-26T10:54:22.338+07:00Febris (Demam)Fibris (Demam): A. DefinsiDemam (badan panas) ialah kenaikan suhu tubuh di atas normal (37ºC aksila; 37,2-37,5ºC rektal) (Markum, 1981).B. DasarDemam adalah sebab tersering bagi orang tua untuk membawa anak ke dokter, suatu hal yang darurat. Orang tua pada umumnya mengira bahwa lebih tinggi suhu badan lebih berat penyakitnya, yang sebetulnya tidak benar.Suhu di daerah dubur (temperatur rektal) Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8462798187745278079.post-31448631289562167292011-10-17T20:42:00.000+07:002011-12-26T10:54:22.354+07:00Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang gizi selama kehamilan di KelurahanBAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangIbu hamil memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan ibu yang tidak hamil, karena ada janin yang tumbuh dirahimnya. Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya dalam porsi tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi (Derek, 2005). Untuk pertumbuhan maupun aktivitas janin memerlukan makanan yang disalurkan melalui Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8462798187745278079.post-27047169044920382332011-10-17T20:41:00.000+07:002011-12-26T10:54:22.371+07:00Gambaran Pengetahuaan Kepala Keluarga Tentang Katarak Di KelurahanBAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Katarak merupakan masalah nasional yang perlu ditanggulangi. katarak dapat menyebabkan penurunan aktivitas dimana katarak merupakan penyebab umum kehilangan pandangan secara bertahap. Berdasarkan peneletian tahun 1989-1999, lebih dari separuh (54%) kebutuhan disebabkan katarak (Bougman, 2000). Katarak merupakan kelainan mata yang terjadi akibat adanya perubahan Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8462798187745278079.post-81011460056725324072011-10-17T20:38:00.000+07:002011-12-26T10:54:22.386+07:00Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang PAP Smear Di KelurahanBAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKanker leher rahim merupakan jenis penyakit kanker yang paling banyak diderita wanita diatas usia 18 tahun. Kanker leher rahim ini menduduki urutan nomor dua penyakit kanker didunia bahkan sekitar 500.000 wanita di seluruh dunia di diagnosa menderita kanker leher rahim dan rata-rata 270.000 meninggal tiap tahun (Depkes RI, 2008).Diperkirakan pada tahun 2010 kankerUnknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8462798187745278079.post-62438606798902370832011-10-17T20:36:00.000+07:002011-12-26T10:54:22.407+07:00Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Ibu Balita Dalam Pemanfaatan Posyandu Di DesaBAB IPENDAHULUAN1.1. Latar Belakang PenelitianTujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk atau individu agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Posyandu merupakan salah satu bentuk kesehatan bersumber daya manusia guna memberdayakan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat penurunan Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8462798187745278079.post-53928276960858896762011-10-17T20:35:00.000+07:002011-12-26T10:54:22.428+07:00Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Balita Di PuskesmasBAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia baik masyarakat, swasta, maupun pemerintah. (Depkes RI, 2007)Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8462798187745278079.post-29681144453371907382011-10-17T20:33:00.000+07:002011-12-26T10:54:22.444+07:00Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan Ibu Dalam Memeriksakan Kehamilannya Pada Trimester IBAB IPENDAHUALUAN1.1 Latar belakangPembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal (Undang-undang kesehatan No.25 tahun 1992).Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masarakat diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendidikan pemeliharaan kesehatan (promotif), pencegahan Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8462798187745278079.post-85331224086258375822011-10-17T20:32:00.000+07:002011-12-26T10:54:22.466+07:00Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Robekan Perineum Ibu Bersalin Di BPSBAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangIndonesia membuat rencana strategi nasional Making Pregnancy Safer (MPS) untuk tahun 2001 - 2010, dalam konteks rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah dengan visi 'Kehamilan dan Persalinan di Indonesia Berlangsung Aman, serta yang Dilahirkan Hidup dan Sehat,' dengan misinya adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian maternal dan Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8462798187745278079.post-4608698590228938842011-10-17T20:28:00.000+07:002011-12-26T10:54:22.499+07:00Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Di RSBAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan di Indonesia dalam tiga dekade ini telah cukup berhasil meningkatkan derajat kesehatan. Namun demikian derajat kesehatan di Indonesia masih terhitung rendah apabila dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Permasalahan utama yang dihadapi adalah rendahnya kualitas kesehatan penduduk yang antara Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8462798187745278079.post-11124535211805403802011-10-17T20:25:00.000+07:002011-12-26T10:54:22.516+07:00Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Masyarakat Tentang PoskesdesBAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia baik masyarakat, swasta, maupun pemerintah. (Depkes RI, 2007 : 1)UntukUnknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8462798187745278079.post-52088407906690993782011-10-17T20:24:00.000+07:002011-12-26T10:54:22.532+07:00Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di PuskesmasBAB I PENDAHULUANA. Latar BelakangPneumonia adalah proses akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Terjadinya Pneumonia pada balita seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut bronkus (Broncho Pneumonia). Gejala penyakit ini berupa nafas cepat dan nafas sesak, karena paru meradang secara mendadak. Batas nafas cepat adalah frekuensi pernafasan sebanyak 50 kali permenit atau lebih Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8462798187745278079.post-2844205749418550372011-10-17T20:22:00.000+07:002011-12-26T10:54:22.548+07:00pelaksanaan Sumber Daya Manusia di PuskesmasBAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangDalam era moderenisasi sekarang ini, Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan professional merupakan kunci utama dalam tumbuh kembangnya sebuah organisasi. Karena itu, sumber daya manusia perlu di manajemen secara optimal sehingga kuantitas SDM yang ada dalam organisasi benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan bisa menjadi asset organisasi dalam memenangkan Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8462798187745278079.post-85271848444753594852011-10-17T20:21:00.000+07:002011-12-26T10:54:22.566+07:00Faktor Risiko kejadian Gizi Kurang Pada Balita Di Tinjau Dari Pola Makan, Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu Dan Penyakit InfeksiBAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPembangunan di bidang kesehatan pada hakikatnya merupakan bagian integral dari pembangunan kesejahteraan bangsa secara berkesinambungan, terus menerus dilakukan bangsa Indonesia untuk menggapai cita-cita luhur, yakni terciptanya masyarakat yang adil dan makmur, baik spiritual maupun material. GBHN 1999 mengamanatkan perlunya meningkatkan mutu sumber daya Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8462798187745278079.post-59333600926097680222011-10-17T20:19:00.000+07:002011-12-26T10:54:22.582+07:00Faktor Resiko Kejadian ISPA Pada Balita Di Wilayah Kerja PuskesmasI. PENDAHULUANA. Latar BelakangTujuan pembangunan kesehatan yang telah tercantum pada Sistem Kesehatan Nasional adalah suatu upaya penyelenggaraan kesehatan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia guna mendapatkan kemampuan hidup sehat bagi setiap masyarakat agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal yang mana dikatakan bahwa peningkatan derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8462798187745278079.post-27003862592802934352011-10-17T16:53:00.002+07:002011-12-26T10:54:22.635+07:00Tingkat Pengetahuan Mahasiswa D III Kebidanan Semester IV Tentang Teknik Pengisian PartografTingkat Pengetahuan Mahasiswa D III Kebidanan Semester IV Tentang Teknik Pengisian Partograf: Pendahuluan : Sebagian besar penyebab kematian dapat dicegah dengan penanganan yang adekuat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dalam menolong persalinan, seperti penggunaan partograf dalam persalinan yaitu alat bantu untuk membuat Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8462798187745278079.post-41314212629872312732011-10-17T16:53:00.001+07:002011-12-26T10:54:22.620+07:00Gambaran Penatalaksanaan Pemberian Imunisasi BCG Pada Bayi di PosyanduGambaran Penatalaksanaan Pemberian Imunisasi BCG Pada Bayi di Posyandu: Latar Belakang Masalah : Pencapaian pemberian imunisasi Bacillus Calmette Guerin (BCG) di Posyandu Desa Gedung Ram belum mencapai target. Setelah pemberian imunisasi BCG yang timbul Benjolan dikulit dan tidak timbul Benjolan dikulit. Keadaan ini jelas tidak baik untuk dibiarkan karena dampak dari tidak timbulnya benjolan Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8462798187745278079.post-78762786354941126372011-10-17T16:52:00.002+07:002011-12-26T10:54:22.677+07:00Pengetahuan Ibu Postpartum Tentang Infeksi Tali Pusat Di Wilayah Kerja PuskesmasPengetahuan Ibu Postpartum Tentang Infeksi Tali Pusat Di Wilayah Kerja Puskesmas: Infeksi merupakan penyebab yang paling ser ing dan penting dalam morbiditas serta mortalitas, selama periode bayi baru lahir sebanyak 2% janin mengalami infeksi in utero, dan lebih dari 10% bayi terinfeksi selama persalinan atau selama bulan pertama kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8462798187745278079.post-9552260917825986422011-10-17T16:52:00.001+07:002011-12-26T10:54:22.661+07:00Gambaran Pengetahuan Siswa SMA Kelas XI Tentang HIV/AIDS di SMAGambaran Pengetahuan Siswa SMA Kelas XI Tentang HIV/AIDS di SMA: Latar Belakang Masalah : Kalangan remaja dunia, ibarat hidup dalam era HIV/AIDS. Setiap 14 detik, satu remaja terinfeksi virus HIV/AIDS. Umumnya informasi yang dimiliki remaja mengenai kesehatan, pencegahan kehamilan, HIV/AIDS serta infeksi yang ditimbulkan akibat hubungan seks sangat kurang. Dari hasil fenomena yang ada penulis Unknownnoreply@blogger.com