Senin, 17 Oktober 2011

Peredaran Darah Janin

Peredaran Darah Janin:

Peredaran darah janin berbeda dengan sistem peredaran darah orang dewasa karena paru- paru janin belum berkembang sehingga O2 diambil melalui perantara plasenta. Oleh karena  peredaran darah janin ditentukan oleh:
1. Foramen Ovale antara kedua atrium
2. Duktus Arteriosus Bothalli antara arteri pulmonalis dengan aorta
3. Duktus Venusus Arantii di dalam hepar menuju vena cava inferior.
4. Pada umbilikus terdapat  satu vena  dan dua arteri umbilikus.

Peredaran darah janin berlangsung sebagai berikut.
  1. Darah yang kaya dengan nutrisi dan O2 dialirkan melalui vena umbilikus menuju hati, dimana terdapat duktus venusus Arantii, langsung menuju dan masuk ke  vena cava inferior lalu masuk ke atrium kanan  jantung janin
  2. Dari atrium kanan janin sebagian besar darah masuk ke atrium kiri melalui foramen ovale
  3. Sebagian kecil darah dari atrium kanan masuk ke ventrikel kanan
  4. Darah  yang masuk ke atrium kiri  akan di pompa ke ventrikel kiri dan dari ventrikel kiri di pompa masuk ke aorta dan selanjutnya dialirkanke seluruh tubuh janin
  5. Cabang aorta di bagian bawah menjadi dua arteri hipogastrika interna, yang mempunyai cabang arteria umbilikalis.
  6. Darah dari ventrikel kanan di pompa menuju paru- paru, tetapi karena paru- paru belum berkembang maka darah yang terdapat pada arteri pulmonalis dialirkan menuju aorta melalui duktus arteriosus Bothalli.
  7. Darah yang dialirkan menuju paru- paru akan dialirkan kembali menuju jantung  melalui vena pulmonalis
  8. Darah yang menuju plasenta melalui arteri umbilikalis terpecah menjadi kapiler untuk mendapat nutrisi dan O2 untuk pertumbuhan dan perkembangan janin
  9. Sisa mertabolisme janin dan CO2 dilepaskan ke dalam sirkulasi retroplasenter untuk selanjutnya di buang melalui alat pembuangan yang terdapat di tubuh ibu.

Faktor penting yang mengubah peredaran darah janin menuju peredaran darah  dewasa ditentukan:
  1. Berkembangnya paru- paru janin. Berkembangnya paru menyebabkan tekanan negatif dalam paru sehingga dapat menampung darah, u/ melakukan pertukaran CO2 dan 02 dari udara. Dengan demikian duktus arteriosus Bothalli tidak berfungsi dan akan mengalami obliterasi.  Tekanan dalam atrium kiri makin meningkat, sehingga dapat menutup foramen ovale. Tekanan yang tinggi pada atrium kiri disebabkan  darah yang mengalir ke atrium kanan, kini langsung menuju paru- paru dan dialirkan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Dua faktor ini yang menyebabkan tekanan di atrium kiri meningkat.
  2. Terputusnya hubungan peredaran darah antara ibu dan janin dengan dipotongnya tali pusat. Pemotongan tali pusat di lakukan setelah bayi menangis atau  tali pusat berhenti berdenyut, karena dapat menambah darah sekitar 50-75 ml dari plasenta yang sangat berarti bagi pertumbuhan janin.
  3. Membuat Adult hemoglobin (tipe A)  sehingga siap melakukan pertukaran Co2 dan O2 melalui paru- paru. Menjelang persalinan disiapkan membuat adult hemoglobin (A) sehingga setelah lahir langsung dapat menangkap 02 dan melepaskan CO2 melalui pernafasan.